Bayi Ini Dapat Donor Hati Setelah Menunggu Hanya 40 Menit

Jakarta, Daniel McCabe terlahir dengan atresia bilier, sebuah kondisi di mana saluran empedu dalam tubuh si kecil tidak memiliki bukaan yang normal, sehingga racun dan kotoran hasil saringan hati menumpuk di dalamnya.

Itulah sebabnya tubuh anak-anak dengan atresia bilier biasanya berwarna kekuningan, sebagai akibat penyumbatan pada hatinya. Karena hatinya tidak berfungsi seperti normal, itu tandanya si bocah membutuhkan transplantasi hati.

Gejala penurunan kesehatan pun mulai terlihat di usia Daniel yang baru lima bulan. Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, tim dokter lantas memasukkan nama Daniel ke dalam daftar tunggu untuk cangkok organ.

Betapa beruntungnya Daniel ketika namanya baru masuk daftar tunggu pada tanggal 13 Desember silam. "Dokter masuk ke ruangan dan kami begitu hening. Tiba-tiba ia mengatakan ada donor untuk Daniel," kisah sang ibu, Melody kepada dokter yang menangani putranya, Dr Jeffrey Brown.

Daniel mendapatkan donor tersebut hanya 40 menit setelah namanya dimasukkan daftar tunggu. "Saya balik bertanya, apakah Anda serius?" lanjutnya.

Baca juga: Banyak Laporan Kasus Bayi Atresia Bilier, Ini Komentar Pakar Hepatologi Anak

Menemukan donor yang cocok secepat ini merupakan sebuah kesempatan yang sangat langka. United Network for Organ Sharing (UNOS) melaporkan, masa tunggu untuk menemukan organ yang cocok antara donatur dengan pasien biasanya mencapai bulanan hingga tahunan. Bahkan diperkirakan 22 orang meninggal setiap harinya ketika menunggu organ donor tersebut.

Justin Bose, Organ Procurement Specialist dari Lurie Children Hospital menimpali, "Waktu tersingkat untuk menemukan kecocokan organ yang pernah saya temui adalah 12 jam, jadi 40 menit itu suatu hal yang sangat tidak lazim," paparnya.

Operasi pencangkokan hati Daniel berjalan lancar dan pihak rumah sakit memastikan kondisinya terus membaik dari waktu ke waktu. Melody mendapat kabar putranya boleh dipulangkan beberapa hari lagi.

"Untuk pertama kalinya aku melihat tubuhnya tidak menguning lagi," ujar Melody seperti dilaporkan ABC News.

Daniel bukanlah satu-satunya pasien yang terbantu dengan organ hati tersebut. Tim dokter berhasil memotong organ hati tersebut menjadi dua bagian agar kelak dapat dimanfaatkan oleh pasien lainnya.

Baca juga: Deteksi Atresia Bilier: Periksa Warna Kuning di Kulit dan Feses Bayi

Ahli bedah anak dari RSCM, dr Tri Hening, SpB, SpBA menjelaskan untuk prosedur transplantasi hati, tim dokter tak memerlukan seluruh hati milik donor untuk diberikan kepada resipien. Biasanya akan dipotong sesuai kebutuhan.

"Pas sebagian hati donor mulai dipotong, nah seluruh hati pasien juga mulai diangkat. Ada hitungannya berapa persen hati itu yang bisa mencukupi kebutuhan, jadi nggak mesti pakai seluruh hati donor," jelasnya seperti diberitakan detikHealth sebelumnya.

(lll/vit)