Bagi sebagian orang, sepintas mungkin terdengar cabul. Padahal itu tadi adalah nama program pemeriksaan infeksi menular seksual, Inspeksi Asam Asetat (IVA) untuk deteksi dini kanker serviks, dan HIV (Human Imunodeficiency Virus) yang diadakan di puskesmas. Sengaja dikemas dengan nama demikian karena ada pesan yang hendak disampaikan.
"Selama ini kan tabu. Kita kemas demikian supaya masyarakat paham, bahwa untuk pemeriksaan tersebut memang harus buka celana," kata dr Intan AF, Kepala Puskesmas Kopo, Sabtu (10/12/2016).
Baca juga: Puskesmas di Pekanbaru Cantik Banget, Mirip Bangunan Hotel
Hasilnya cukup memuaskan. Sejak program 'Ayo Buka Celana' dicanangkan tahun 2015, kunjungan untuk periksa infeksi seksual di puskesmas ini mengalami peningkatan. Temuan kasus jadi lebih mudah. Demikian juga dengan infeksi HIV, sejauh ini telah ditemukan sebanyak 2 kasus pada ibu hamil.
Puskesmas Kopo juga menggunakan permainan bahasa untuk program lainnya, termasuk sosialisasi buku KIA (Kesehatan Ibu Anak). Agar ibu hamil lebih paham cara menjaga kesehatan selama hamil, dr Intan memperkenalkan program 'Mas Buk'.
"Itu singkatan dari 'Maca Sakedap Buku KIA'," kata dr Intan.
Baca juga: Di Puskesmas Ini, Sesama Pasien Penyakit Kronis Bisa Saling Menginspirasi
Sedangkan untuk kesehatan remaja, Puskesmas Kopo memiliki program curhat (mencurahkan isi hati) yang dinamakan 'Ngoceh'. Ini adalah kependekan dari New Generation Outreach Consultation and Education of Health.
"Jadi kami menerjunkan petugas ke sekolah-sekolah untuk menjangkau anak sekolah yang ingin konseling tentang kesehatan reproduksi," jelas dr Intan.(vit/vit)
0 Response to "'Ayo Buka Celana' di Puskesmas Kopo Kota Bandung"
Posting Komentar