Serangan Parasit Ini Bisa Bikin Seseorang Tertarik Aktivitas Seks Aneh-aneh

Jakarta, Anda menggemari film bertema seks ekstrem seperti 50 Shades of Grey atau kerap melakukan riset mandiri terkait variasi seks semacam ini? Jadi ternyata itu bukan dipicu oleh keisengan semata.

Peneliti dari Charles University di Praha menemukan alasan ilmiah di balik mengapa orang-orang ingin mencoba variasi seks yang tak biasa.

Menurut peneliti, ini bisa jadi muncul karena yang bersangkutan terserang parasit tertentu, yaitu Toxoplasma gondii. Diperkirakan 30 persen populasi manusia membawa parasit jenis ini dalam tubuhnya namun sejatinya parasit ini tidak tergolong berbahaya.

Namun peneliti mengatakan orang-orang yang membawa atau terinfeksi oleh parasit ini memiliki ketertarikan yang lebih pada praktik seksual yang tak lazim, semisal seks dengan kekerasan; fetisme atau ketertarikan seksual pada benda mati; dan zoophilia atau keinginan untuk bercinta dengan binatang.

Fakta ini dibuktikan peneliti dengan membandingkan kondisi 212 pria dan 529 wanita yang terinfeksi Toxoplasma gondii dengan 2.470 pria dan 2.617 wanita yang tidak membawa parasit ini.

Baca juga: Orang yang Aktif Berhubungan Seks Lebih Kebal Parasit

Kepada Psypost, peneliti Jaroslav Flegr mengaku terinspirasi untuk melaksanakan riset ini setelah membaca hasil penelitian dari Singapura yang mengamati tikus pembawa parasit Toxoplasma gondii.

Pada tikus-tikus tersebut kemudian ditemukan fakta bahwa keberadaan parasit ini memicu apa yang mereka sebut sebagai 'fenomena ketertarikan yang fatal'. Semisal pada umumnya tikus menghindari tempat-tempat yang berbau pipis kucing. Tetapi pada tikus yang terinfeksi Toxoplasma gondii, mereka justru tertarik pada tempat-tempat tersebut.

Bahkan peneliti juga menemukan bahwa kecenderungan itu juga berdampak pada perilaku seks mereka. Oleh Flegr, fakta ini kemudian diujicobakan pada manusia, dan ternyata mereka yang terinfeksi parasit ini memang lebih cenderung 'terangsang' oleh variasi seks berbau masokisme dan sejenisnya atau BSDM, ketimbang yang tidak terinfeksi.

Meski demikian, Flegr memastikan kecenderungan ini hanya sebatas keinginan semata, karena pada akhirnya kebanyakan dari mereka tidak mempraktikkan hal ini. Mengapa begitu?

"Bagaimanapun parasit ini mempengaruhi kesehatan seseorang secara menyeluruh. Jadi kalaupun muncul keinginan untuk melakukan seks yang aneh-aneh, tubuh yang bersangkutan dianggap terlalu lemah untuk melakukannya karena adanya parasit tadi," pungkasnya seperti dilaporkan Ask Men.

Baca juga: Sering Melakukan Seks Oral dan Menelan Cairan Organ Intim, Berbahayakah?

Menariknya, penelitian yang pernah dilakukan University of Indiana beberapa tahun lalu mengungkap salah satu tujuan sejumlah makhluk hidup melakukan hubungan seks adalah untuk menyingkirkan parasit.

Jika salah satu di antara jantan atau betina terinfeksi parasit, maka perpaduan antara keduanya saat berhubungan seks diklaim akan mendorong terciptanya struktur baru yang tidak terinfeksi. Dengan cara ini pula mereka berharap dapat menciptakan keturunan-keturunan yang semakin kebal terhadap infeksi parasit tertentu.(lll/vit)