"Sukabumi itu kompleks. Ada banyak gangguan masalah psikotik yang bisa dimulai dari perubahan gaya hidup. Bergaya penampilan tapi kemampuan sosial ekonominya tidak mumpuni sehingga lama-lama jadi masalah muncul konflik ke arah kriminal," kata Joko ketika dihubungi detikHealth, Kamis (10/11/2016).
"Ada juga yang gangguan psikologis termasuk gangguan seksual... Kasus sodomi saja terbesar sedunia kan Sukabumi. Coba 185 korban dalam waktu 5 bulan," lanjut Joko.
Baca juga: Kisah Pak Dokter yang Ikhlas Dibayar Berapapun oleh Pasien
Dalam setahun rata-rata LK3 Kemensos Kota Sukabumi dapat menangani hampir 180 kasus dengan hanya 8 staf inti. Korban dan pelakunya bisa mendapat pendampingan mulai dari evaluasi hingga terapi.
"Untuk satu korban kekerasan seksual kita penanganannya bisa sampai 7 tahun berjenjang. Lelah juga sih ya tapi kita sekarang sudah punya sistem dan tim bermitra dari beberapa yayasan dan kampus," kata Joko.
Menariknya sebagai langkah pencegahan menurunkan angka kekerasan rumah tangga, Joko mendapat bantuan juga dari kelompok yang disebut Aliansi Laki-laki Baru (ALB). Isi anggota ALB adalah para pria yang dulu pelaku kekerasan namun telah mendapat pendampingan oleh Joko dan staf di LK3 untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
"Kita Ada sosialisasi ada kampanye banyak cara termasuk mengajak mantan-mantan pelaku jadi agent of change kita satukan di kelompok namanya ALB. Mereka ini laki-laki anti kekerasan," ujar Joko.
"Dulu mereka itu pelaku KDRT, tindak kekerasan seksual, termasuk yang tidak ramah dengan keluarganya. Kita bentuk untuk melakukan kontrol budaya," pungkasnya.
Baca juga: dr Vivi Gigih Jadi Konselor HIV Demi Hapus Stigma pada ODHA di Riau
Yuk kita dukung pahlawan-pahlawan masa kini seperti Joko ini. Ayo Joko, terus semangat!(fds/vit)
0 Response to "Perjuangan Joko, Ubah Pria 'Kasar' di Sukabumi Menjadi Agen Perubahan"
Posting Komentar