Meski tidak hujan dan cuaca mendung, suhu di lokasi diperkirakan masih cukup tinggi, antara 29 hingga 31 derajat Celcius. Suhu panas ditambah massa yang banyak membuat ada pengunjuk rasa yang mengalami masalah kesehatan seperti kekurangan oksigen.
"Tim medis kebanyakan terima pasien hipoksemia (kekurangan oksigen), akibat berada di kerumunan massa. Kami terima ibu hamil yang nekat ikut aksi, para abegeh nggak alay yang semangatnya tinggi tapi capek juga, dan penurunan kesadaran yang dievakuasi lewat pintu belakang RRI. Ambulans juga susah bergerak. Kaleng oksigen laris dipakai massa," tulis dr Arifianto, SpA, salah satu anggota tim medis aksi demo damai dalam status Facebooknya.
Baca juga: Agar Aksi Demo Damai Tak Ganggu Kesehatan, Perhatikan Hal-hal Ini Ya!
Foto: Tangkapan layar facebook dr Arifianto, SpA
|
Dikutip dari berbagai sumber, hipoksemia merupakan kondisi rendahnya pasokan oksigen pada pembuluh darah arteri. Kondisi ini biasanya membuat seseorang mengalami napas pendek, berkeringat banyak, sesak napas dan kelelahan.
Pada kondisi lanjut, hipoksemia bisa berubah menjadi hipoksia, yakni kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen sehingga tidak bisa menjalankan fungsinya dengan normal. Saat mengalami hipoksia, seseorang selain mengalami gejala di atas juga akan merasa sakit kepala, jantung berdetak cepat hingga kulit berubah biru dan keungunguan dan napas yang berbunyi.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan hiposekmi. Pertama adalah rendahnya kadar oksigen di tempat tersebut. Hal ini yang mungkin saja terjadi pada massa aksi demo damai 4 November di mana ratusan ribu orang berkumpul di satu titik.
Faktor lain yang dapat menyebabkan hipoksemia antara lain keracunan zat atau gas kimia, gangguan irama jantung, gangguan paru atau komplikasi dari pemakaian obat-obatan tertentu. Hipoksemia juga bisa disebabkan oleh kondisi anemia yang parah dan peredaran darah yang kurang lancar.
Diberitakan sebelumnya, ada satu posko kesehatan yang berdiri di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Tenda berukuran 3x4 meter persegi didirikan di posko darurat yang mengambil sebagian bahu jalan.
Menurut salah satu relawan, Erwin, posko dirikan oleh Yayasan Griya Tabungan Akhirat yang bekerja sama dengan Dinkes DKI. Ada 3 orang dokter dan 8 perawat gabungan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia DKI Jakarta.
"Sudah 20 orang yang ke sini. Kasus kebanyakan pusing, heat stroke (sengatan panas), sehingga butuh cairan. Maka di sini kita istirahatkan, kasih minum dan kurma," ujar Erwin di lokasi.
Baca juga: Malas Keluar Rumah karena Ada Demo? Ini Bukan Alasan untuk Tak Sehat Lho! (2)(mrs/vit)
0 Response to "Kekurangan Oksigen Jadi Masalah Kesehatan Utama Massa di Demo 4 November"
Posting Komentar