Nah, ketika kontrol dalam rentang waktu tiga bulan, ternyata kadar HbA1c mengalami penurunan, bahkan hanya satu persen, jangan dianggap remeh. Sebab, itu termasuk sebuah 'prestasi'.
"Bagi pasien diabetes kadar HbA1c normalnya di bawah tujuh. Tapi, penurunan 1 persen HbA1c itu menurunkan 30-40 persen risiko komplikasi," tegas Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof Dr dr Ahmad Rudjianto SpPD-KEMD dalam diskusi media di Direktorat P2P Kementerian Kesehatan, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Prof Rudi mencontohkan jika ada anggota keluarga yang sebelumnya kadar HbA1c-nya 12. Kemudian, 3 bulan berikutnya, kadar HbA1C-nya turun menjadi 11. Ketika seperti itu, justru jangan sampai pasien dimarahi.
"Jadi jangan lihat angka satunya, tapi persennya. Kalau sebelumnya HbA1cc-nya 12 turun jadi 11, katakan bahwa ini sudah bagus tapi akan lebih baik lagi jika nilainya bisa di bawah 7," tambah Prof Rudi.
Ia menambahkan, bagi pasien diabetes jangan hanya melihat sakit apa yang ia alami tetapi lihatlah bahwa dengan diabetes pun pasien masih bisa berprestasi dan produktif. Dengan kata lain, lanjut Prof Rudi, diabetes bukan alasan seseorang untuk patah semangat.
Baca juga: Bagi Pasien Diabetes, Herba Ini Bisa Bantu Kontrol Kadar Gula Darah
Asal patuh pada pengobatan, banyak melakukan aktivitas fisik, dan mengatur pola makan, kadar gula darah bisa terkontrol. Lalu, apakah pasien diabetes bisa stop minum obat?
"Kalau tipe 1 memang harus pakai insulin. Kalau tipe 2, ada beberapa kemungkinan lepas obat dan hanya beralih ke diet dan olahraga, tapi itu jumlahnya sedikit. Kebanyakan tetap minum obat," kata Prof Rudi.
Dalam kesempatan sama, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Prof Dr dr Agung Pranoto SpPD-KEMD mengingatkan obat yang dikonsumsi pasien mesti dievaluasi secara berkala. Mengapa? Dikatakan Prof Agung, seiring berjalannya waktu, sel beta pankreas makin lama makin menyusut.
"Nah kita lihat apakah obatnya perlu ditambah atau tidak plus pastinya perlu intensifikasi gaya hidup. Kalau patuh pengobatan lifestylenya bagus, penyusutan sel beta pankreas lebih lambat. Tapi kalau gula darah dan lifestyle tidak terkontrol, intensifikasinya terlambat bisa makin buruk kondisinya," kata Prof Agung.
Baca juga: Cerita Pembaca detikHealth Soal Bagaimana Diabetes Mengubah Hidup Mereka
(rdn/up)
0 Response to "Kadar HbA1C Turun 1 Persen, Risiko Komplikasi Menyusut 30-40 Persen"
Posting Komentar