"Kalau terus-terusan pakai kawat gigi dan tidak pernah kontrol, bisa menimbulkan peradangan. Kalau peradangan berlanjut dan nggak diobati bisa berdampak ke tulang," tutur drg Rachel Sifra dari Klinik Hendra Hidayat Implant Center Jakarta dalam perbincangan dengan detikHealth.
Ketika tulang sudah kena, maka gigi bisa goyang. Satu-satunya cara mengatasi gigi goyang ini adalah dengan mencabutnya.
"Bisa kemudian dikasih gigi palsu atau diimplan, tapi harus perawatan penambahan tulang dulu. Dan ini butuh waktu 1,5 sampai 2 tahun," papar drg Rachel.
Baca juga: Pakai Kawat Gigi Hanya untuk Aksesoris? Ini Dampaknya bagi Kesehatan Mulut
Belum lagi soal biaya. Untuk perawatan penambahan tulang, satu bagian saja sekitar Rp 15 juta. Sedangkan untuk implan gigi, paling tidak untuk satu gigi sekitar Rp 20 juta.
Karena itu drg Rachel menyarankan bagi mereka yang menggunakan kawat gigi untuk rutin kontrol ke dokter. Jika memang saatnya kawat gigi dilepas, maka hendaknya segera dilepas.
"Pemakaian kawat gigi itu kan ada karetnya ya, fungsi maksimalnya sebenarnya 1 minggu. Makanya yang pakai kawat gigi diminta kontrol 2 minggu sekali. Kalau nggak ganti, sampai karet berubah warna, tentu fungsinya sudah nggak ada," papar drg Rachel.
Prof Heriandi Sutadi, drg, SpKGA (K), PhD dari RS Pondok Indah sebelumnya juga mewanti-wanti untuk tidak sembarangan menggunakan kawat gigi. Kata dia, penggunaan kawat gigi yang sembarangan dapat memicu alergi, pembengkakan dan membuat gigi yang semula tidak memiliki masalah justru jadi tidak teratur akibat pergerakan gigi.
Baca juga: Jangan Sembarangan! Kondisi Gigi Seperti Ini yang Butuh Pemasangan Kawat Gigi(vit/up)
0 Response to "Ini Lho Bahayanya Pakai Kawat Gigi Tanpa Kontrol ke Dokter"
Posting Komentar