Desa tersebut adalah desa Kanonang 2 di Tomohon, Sulawesi Utara. Sejak tahun 2007, sudah diterapkan program Embung Desa melalui peraturan desa. Program tersebut membuat desa Kanonang 2 berhasil menyabet juara Lomba Desa Regional 3 Wilayah Sulawesi dan Kalimantan tahun 2016.
Baca juga: Ketika si Kecil Lebih Doyan Ngemil Keripik Ketimbang Makan Nasi
"Jadi warga yang mampu kalau tiap masak harus menyisihkan satu genggam beras terus dimasukkan ke bambu wowong. Nah nanti pas akhir minggu, perangkat desa sama PKK ngambilin beras itu, dikumpulkan dan dibagikan ke penduduk yang kurang mampu di desa itu," tutur dr Deny Mangala, MSi, asisten I Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Minahasa.
Menurut dr Deny, inovasi seperti itu amat sederhana tapi nilai sosialnya tinggi. Dengan keberhasilan program tersebut, banyak pula daerah lain yang mencontoh program seperti ini meski tidak harus mengumpulkan beras. Demikian disampaikan dr Deny di sela-sela 'Jelajah Gizi Bersama Sari Husada' di Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat (18/11/2016).
|
Meski inovasi tersebut berangkat dari kearifan lokal, dr Deny berharap itu bisa digaungkan ke wilayah lain di Minahasa, bahkan Sulawesi Utara. Jika masalah kekurangan beras yang jadi makanan pokok penduduk Sulawesi Utara bisa terbantu diatasi dengan gotong royong, bagaimana dengan lauknya?
"Hasil kebun kita kan banyak ya. Ikan juga di sini banyak, jadi bisa teratasi lah itu. Maka dari itu gotong royong dan toleransi warga, meski kelihatannya sederhana tapi punya nilai sosial tinggi," kata dr Deny.
Baca juga: Hindari Kasus Gizi Buruk, Edukasi Jadi Target Puskesmas Kelapa Gading (rdn/up)
0 Response to "Di Desa Ini, Warga Patungan Sumbang Beras untuk Keluarga Tidak Mampu"
Posting Komentar