Di sela-sela BRAND'S Health Award 2016 di Ruang Ramayana Hotel Indonesia Kempinski, Jl M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini, dokter yang akrab disapa dr Tami menceritakan kisahnya yang gagal memberikan ASI kepada kedua anaknya.
"Saya tidak hidup sehat karena saya tidak menyusui kedua anak saya dengan benar. Karena pada tahun 1972 dan 1974 tidak ada informasi mengenai ASI dan dampaknya tahun 1998 saya didiagnosis kanker payudara," tutur dr Tami yang juga ketua Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) ini.
dr Tami saat menerima BRAND'S Health Award 2016 (Foto: Puti Aini Y/detikHealth) |
Baca juga: Pendidikan ASI Eksklusif Penting Bagi Konsistensi Ibu Menyusui
"Menurut penelitian, dalam ASI ada kandungan zat HAMLET (Human Alpha-lactalbumin Made Lethal to Tumour Cells) yang bisa menghancurkan kanker. Jadi menyusui dengan benar bisa menghindari ibu dan anak dari berbagai penyakit seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker ovarium, diabetes mellitus, dan osteoporosis," sambung dr Tami.
Dalam kesempatan itu, dr Tami juga menceritakan pengalaman yang dialami oleh saudara-saudaranya. Menurutnya, keenam saudaranya juga terdiagnosis kanker dan diduga salah satu penyebabnya adalah tidak menyusui dengan benar. Hal tersebutlah yang akhirnya membuat dr Tami sadar bahwa ia harus menjadi pejuang ASI yang memberi edukasi kepada para ibu.
"Oleh karena itu bayi yang kita susui dengan benar akan terhindar dari leukemia, neuroblastoma dan kanker getah bening. Sekali lagi menyusui itu untuk kualitas hidup ibu dan anak yang Insya Allah pandai dan sehat. Susuilah anak-anakmu," imbuh dr Tami.
Baca juga: Agar Puting Susu Tak Lecet, Ini Dia Cara Menyusui yang Baik dan Benar(rdn/up)
0 Response to "Cerita dr Utami Roesli, Pejuang ASI yang Pernah Gagal Menyusui"
Posting Komentar