Bantahan Kemenkes Soal Kabar Vaksin HPV Sebabkan Menopause Dini

Jakarta, Kabar hoax soal vaksin HPV atau Human Papilloma Virus menyebabkan menopause dini beredar di sosial media. Namun, dengan tegas Kementerian Kesehatan RI membantah hal tersebut.

"Saat ini ribut-ribut bahwa vaksin HPV bisa menyebabkan primary ovarian failure atau menopause dini. Ini nggak ada bukti, di seluruh dunia nggak ada buktinya. Ini bisa disebut menghasut lho," kata Direktur Surveillance dan Karantina Kesehatan Dirjen P2P Kemenkes RI, dr Elisabeth Jane Soepardi, MPH, DSc, di gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2016).

Ditambahkan dr Jane, menurut data klinis, pemberian vaksin HPV paling efektif di usia 9-13 tahun. Selain itu, di kelas 5 dan 6 SD merupakan 'waktu kosong' anak-anak mendapatkan imunisasi. Sehingga, jika vaksin diberikan pada mereka yang berusia di atas 13 tahun, keefektivitasannya berkurang.

Menopause dini, lanjut dr Jane, terjadi di bawah usia 40 tahun. Di dunia disebutkan dr Jane tidak ada data yang membuktikan bukti bahwa mereka yang mengalami menopause dini karena imunisasi HPV. Sampai saat ini, Indonesia belum menggunakan vaksin ini.

Baca juga: Jangan Percaya, Broadcast Vaksinasi HPV Bikin Menopause Dini Itu Hoax!

"Data negara-negara yang sudah memakai vaksin ini selama 14 tahun, dikumpulkan nggak ada bukti (vaksin HPV sebabkan menopause dini). Kok di Indonesia ada isu itu? Ngarang dari mana? Harusnya ada buktinya dulu. Nggak ada itu," tambah dr Jane.

Di Indonesia, pengadaan vaksin HPV dilakukan di dua kota dengan prevalensi kanker serviks paling tinggi yaitu DKI Jakarta dan Yogya. Di DKI Jakarta, dana penyediaan vaksin HPV yang berharga Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta, berasal dari dana APBN. Jika program ini berhasil di Jakarta, penyediaan vaksin akan dilakukan di 2 kabupaten di Yogya.

Dana penyediaan vaksin HPV di Yogya merupakan hibah dari Global Alliance for Vaccine and Immunisation (Gavi). dr Jane menambahkan, jika gagal di DKI, maka program imunisasi HPV di Yogya pun bisa gagal.

"Jadi Indonesia nggak mampu meredam. Kasihan anak-anak itu, nanti karena tidak diimunisasi, mereka kena kanker serviks, siapa yang mau dituntut. Perlu diketahui, banyak negara yang antre minta bantuan vaksin HPV dari Gavi. Ini kita sudah dikasih, vaksinnya dijelek-jelekkan. Nanti bisa ditarik lagi kan. Padahal yang ribut itu satu dua orang aja tapi pengaruh ke orang lain yang nggak ngerti, kan kasihan," tutup dr Jane.

Baca juga: Divaksinasi Saat SD, Kekebalan Terhadap HPV Bisa Sampai 100 Persen

(rdn/vit)

Related Posts :

0 Response to "Bantahan Kemenkes Soal Kabar Vaksin HPV Sebabkan Menopause Dini"

Posting Komentar