Addicted: Kecanduan Seks yang Bermuara dari Masa Kecil yang Kelam

Jakarta, Zoe Reynard adalah wanita sukses dengan bisnis yang didirikannya sendiri. Ia juga sukses menjadi istri dari suami yang tampan dan sukses juga. Dua buah cintanya dengan sang suami juga tumbuh menjadi anak-anak yang pintar. Tetapi cukupkah ini?

Wanita ini sadar betul kehidupan rumah tangganya bahagia. Namun perlahan terlihat jika ia merasakan ada yang kurang dalam pernikahannya. Ini terlihat saat Zoe ingin hubungan intim dengan sang suami, Jason berlanjut ke sesi 2 tetapi Jason langsung tertidur pulas. Zoe pun beranjak dari tempat tidur, menyalakan komputer dan masturbasi dengan menggunakan dildo miliknya.

Keesokan harinya, Zoe mendatangi sebuah pameran seni milik seorang seniman muda nan berbakat tetapi belum banyak dikenal publik. Kebetulan perusahaan yang dipimpin Zoe ingin merepresentasikan seniman misterius ini.

Tak disangka, karena sebuah kesalahpahaman, ia pun berkenalan dengan seniman tersebut. Namanya Quinton Canosa. Pria tampan ini rupanya menaruh hati pada Zoe, meski ia tahu ada cincin melingkar di jari wanita ini. Tetapi nampaknya gayung bersambut.

Ketika Zoe mendatangi apartemen Quinton, pria ini merayunya. Tetapi Zoe seakan-akan tak berdaya. Bahkan kepada sang psikiater, Zoe mengutarakan bahwa kehadiran Quinton mampu mengisi kehampaan yang dirasakan Zoe dalam kehidupan seksnya. Untuk pertama kalinya, mereka akhirnya berhubungan intim.

Di sisi lain, timbul rasa bersalah di diri Zoe. Setelah bercinta dengan Quinton hari itu, Zoe langsung pulang ke rumah dan mandi, seolah-olah ingin menghilangkan segala jejak Quinton di tubuhnya. Ia bahkan merobek kontrak Quinton, sebab ia tak ingin berurusan lagi dengan pria ini.


Tetapi begitu bertemu Quinton untuk menjelaskan pembatalan kontrak, keduanya malah bercinta lagi. Zoe bahkan terlambat untuk memenuhi janji bertemu dengan salah satu klien penting. Sejak saat itu, tiap kali ada waktu luang, Zoe selalu berada di apartemen Quinton. Ia seperti terobsesi pada pria ini, begitu juga sebaliknya.

Pekerjaan Zoe lama-kelamaan terbengkalai. Termasuk ketika mulai terjadi persoalan di perusahaannya, ia justru lari ke Quinton dan mengajaknya bercinta. Bagi Zoe, seks adalah pelipur lara dan stres dalam hidupnya.

Quinton sebenarnya pria yang baik, sebab ia ingin membangun keluarga dengan Zoe. Apalagi pria ini berasal dari keluarga broken home. Namun Zoe menolak meninggalkan Jason dan kedua buah hati mereka. Hingga kemudian terjadi benturan.

Ironisnya, tiap kali menghabiskan waktu dengan Quinton, ia selalu menggunakan anak-anaknya sebagai alasan. Padahal di rumah, kehadiran sosok Zoe tak ubahnya hantu. Ia sering keluar malam dan berulang kali mengingkari janji dengan putra sulungnya.

Begitu pula dengan hubungannya bersama sang suami. Ia ingin mengajak Jason untuk bertemu dengan konselor pasangan dan membicarakan persoalan ranjang yang terjadi di antara mereka, namun Jason merasa tak ada masalah.

Ketika krisis ini berkelindan satu sama lain, Zoe bukannya memperbaiki keadaan, ia malah pergi ke klab malam dan bertemu dengan seorang pria dan langsung mengajaknya bercinta di toilet bar. Tapi ini bukan hanya cinta satu malam, sebab pria bernama Corey itu kemudian menjadi tempat 'pelampiasan' Zoe berikutnya.

Zoe pun tahu ada masalah dengan dirinya. Satu-persatu kejadian ini ia ceritakan dengan seksama kepada seorang psikoterapis bernama Dr Marcella Spencer. Dr Spencer mendiagnosis Zoe dengan kecanduan seks, tetapi keduanya tak berujung pada solusi karena ada satu fakta yang terus ditutupi wanita ini.

Dr Spencer ingin tahu tentang masa kecil Zoe tetapi ia selalu beralasan lupa akan masa lalunya. Ada juga satu hal yang membuat Dr Spencer penasaran, yaitu bekas luka di pergelangan tangan Zoe. Tiap kali ditanya tentang bekas luka itu, wanita berambut hitam ini selalu mengelak, tanpa disertai alasan yang jelas.

Hingga akhirnya Zoe lelah dengan segala petualangan cinta yang dijalaninya. Ia pun mempertemukan Quinton dan Corey, lalu bermaksud menghentikan hubungan di antara mereka. Quinton kalap dan hampir menyakiti Zoe.

Di saat itulah Jason datang. Rupanya pria ini menyadari ada yang tidak beres dengan istrinya karena sering bepergian di tengah malam dan jarang ada untuk anak-anak mereka. Apalagi Jason sempat melihat Zoe membeli ponsel baru.

Kebetulan ponsel itu tertinggal dan akhirnya pria berkepala plontos itu tahu jika istrinya berselingkuh, bahkan dengan dua pria sekaligus. Ia yang tersakiti kemudian menolak penjelasan Zoe. Zoe yang limbung kemudian berjalan gontai ke tengah lalu lintas yang padat dan tertabrak.

Untung ia tak sampai meninggal. Namun ketika dirawat, barulah ia ingat bahwa di masa kecil ada sesuatu yang kelam yang ia tutupi sampai saat ini. Ternyata ia pernah diperkosa oleh tiga anak laki-laki, dan hal inilah yang diduga memicu kecanduan seks pada dirinya saat dewasa.

Begitu pulih, ia akhirnya mau menghadiri sesi konseling bersama dengan Dr Spencer dan pasiennya yang lain. Saat itulah Jason juga menyadari bahwa ia mencintai Zoe, dan ikut menghadiri sesi tersebut untuk menunjukkan dukungannya.

Dengan alur dibuat mundur, penonton akan disuguhi fakta bagaimana seorang wanita bisa mengalami kecanduan seks atau dalam istilah medis disebut sebagai nymphomania. Dikutip dari Health Grades, Nymphomania didefinisikan sebagai gangguan mental yang ditandai dengan perilaku seksual yang kompulsif. Perilaku kompulsif di sini diartikan sebagai perilaku yang tidak diinginkan atau tidak dinikmati oleh yang bersangkutan, dan biasanya mereka kehilangan kendali atas dirinya saat perilaku ini muncul.

Pada pengidap nymphomania, mereka terlibat dalam perilaku seksual yang berisiko, utamanya berhubungan intim dengan beberapa orang atau bahkan siapapun yang ditemuinya. Tak hanya kompulsif, penderita nymphomania juga cenderung hiperseks dan mengalami kecanduan seks sekaligus.

Gejala nymphomania juga tak jauh-jauh dari munculnya hasrat seksual yang tidak terkendali; keikutsertaan dalam aktivitas seksual yang tidak menyenangkan atau tidak bisa dinikmati; kesulitan memelihara kedekatan emosional dengan pasangan; menggunakan seks untuk menghindari kondisi emosional yang labil, bahkan hingga mempertaruhkan pekerjaan, pernikahan, termasuk berurusan dengan hukum.

Menariknya, meski kecanduan seks identik ditemukan pada pria, nymphomania umumnya terjadi pada wanita. Bahkan secara teknis, istilah 'nymphomaniac' atau pengidap nymphomania merujuk kepada perempuan.

Tetapi karena ini lebih kepada hasrat yang muncul tanpa bisa terkontrol, biasanya penderita nymphomania juga mengalami obsesi, gangguan pada pola pikir atau pengambilan keputusan, termasuk seringnya muncul rasa bersalah dan malu.

Nymphomania sendiri masih diperdebatkan oleh para ilmuwan apakah bisa dikategorikan sebagai gangguan mental ataukah tidak. Mengutip keterangan dari situs hypersexualdisorders.com, itulah alasannya nymphomania tidak dikategorikan sebagai gangguan mental tersendiri oleh American Psychiatric Association.

Ada pakar yang menggolongkannya ke dalam 'obsessive-compulsive disorder' atau OCD, ada juga yang menyebutnya sebagai 'impulse control disorder'. Namun yang pasti, berbagai bukti memperlihatkan kondisi ini serius dan nyata ada. Fakta ini pulalah yang sempat membuat Zoe ragu untuk menceritakan keadaannya pada Dr Spencer.

Laporan studi dari Mayo Clinic memastikan gejala perilaku seksual kompulsif ini bisa muncul pada pria maupun wanita dengan status hubungan dan orientasi seksual apapun. Siapapun bisa kena.

Sayangnya sejauh ini pemicu nymphomania tidak diketahui secara pasti. Namun hypersexualdisorders.com menyebut, perilaku ini sebenarnya muncul sebagai strategi seseorang untuk mengatasi stres atau kecemasan serius yang dirasakannya, bukan respons atas hasrat seksual betulan. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga berkaitan dengan ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak seperti dopamine, serotonin hingga androgen.

Untuk pengobatannya sendiri, pasien dapat diresepkan obat-obatan oral seperti antidepresan dan antipsikotik maupun psikoterapi, disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi masing-masing pasien. Yang perlu diwaspadai juga adalah karena pasien biasanya bercinta dengan banyak orang, mereka juga akan mengalami komplikasi seperti penyakit menular seksual.

Pada wanita, risikonya juga lebih beragam, di antaranya kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi maupun kekerasan dalam hubungan. (lll/up)

0 Response to "Addicted: Kecanduan Seks yang Bermuara dari Masa Kecil yang Kelam"

Posting Komentar