dr Andri, SpKJ, FAPM, dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, mengatakan gejala depresi yang disebabkan oleh pekerjaan sebenarnya mudah terlihat. Salah satunya adalah penurunan produktivitas secara drastis serta sulit untuk berangkat ke kantor.
"Misalnya, badan lemas susah banget mau berangkat ke kantor, atau di kantor seringnya lemas dan produktivitas akhirnya turun, dan terjadinya sudah beberapa hari bahkan berminggu-minggu, ini sebenarnya sudah merupakan salah satu gejala depresi," tutur dr Andri, dalam perbincangan dengan detikHealth.
Sayangnya, kurangnya pemahaman soal masalah gangguan jiwa membuat pekerja sering meremehkan gejala tersebut. Pun bagi pihak perusahaan, karyawan yang sedang mengalami depresi jarang ditolong dengan baik dan bisa jadi malah menambah parah kondisinya.
Baca juga: 10 Tips untuk Menghindari Stres saat Berangkat Kerja
"Beda ya lemas dan malas. Kalau malas memang kitanya nggak mau. Di sisi lain juga kalau kantor kita telepon nggak masuk sakit perut atau pusing, nggak apa-apa. Tapi ketika kita bilang ada gangguan cemas atau serangan panik, disuruh jangan dipikiran dan positif aja. Ini kan salah," tandas dr Andri lagi.
Selain depresi, terlalu gila kerja juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Kedua masalah ini tentu akan memengaruhi performa Anda di kantor untuk masa depan.
Untuk itu, dr Andri mengingatkan agar pekerja yang sudah merasa stres karena tekanan sebaiknya menggunakan hak cuti. Cuti untuk liburan tak harus selalu ke luar kota, menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah yang sebelumnya jarang dilakukan karena sibuk bekerja juga merupakan pelepas stres yang baik.
"Idealnya itu buat tubuh dan otak ya, kita kerja 8 jam, tidur 8 jam, rekreasi 8 jam," tutupnya.
Baca juga: Yang Tak Tahan Stres Jangan Kerja di Bidang Ini
(mrs/up)
0 Response to "Sering Lemas dan Produktivitas Kerja Menurun? Bisa Jadi Tanda Depresi"
Posting Komentar