Ada dua hal yang perlu diantisipasi dari kondisi ini. Pertama, glaukoma bersifat menurun. "Lebih banyak karena faktor keturunan. Untuk itu harus dikontrol dan menjalani pengobatan seumur hidup supaya tidak jadi buta," tutur Prof dr Suhardjo, SU, SpM(K) dari Fakultas Kedokteran UGM-RSUP Dr Sardjito.
Selain faktor genetik, hal lain yang dapat memicu glaukoma di antaranya kondisi tekanan bola mata yang tinggi; minus dan penggunaan kacamata plus yang tinggi; penggunaan obat-obatan golongan steroid dalam jangka waktu yang lama dan riwayat trauma pada mata seperti kecelakaan saat berkendara.
Baca juga: Gangguan Penglihatan Kerap Tak Bergejala, Sudah Cek Mata Rutin atau Belum?
Kedua, terkait gejala. Secara umum, gejala awal glaukoma berupa rasa tidak enak pada mata, mata terasa pegal dan sakit kepala sebelah yang ringan, namun seringkali gejala-gejala ini tidak terasa.
Padahal sekali mengalami gangguan, organ mata yang terserang glaukoma biasanya sudah tidak lagi disembuhkan, melainkan hanya dapat dikontrol.
"Untungnya hanya 20 persen pasien penyakit mata yang tidak bisa disembuhkan ini," tuturnya kepada wartawan di Poli Mata RSUP Dr Sardjito baru-baru ini.
Prof Suhardjo menambahkan, jumlah penderita glaukoma sendiri hanya berkisar satu persen dari keseluruhan populasi.
Lantas kapan seseorang perlu mengantisipasi risiko glaukoma ini? "Deteksi dini perlu dilakukan oleh mereka yang orang tuanya punya riwayat, atau yang usianya 40 tahun ke atas, dengan memeriksa tekanan bola mata mereka," sarannya.
Di samping glaukoma, Prof Suhardjo juga mengingatkan kondisi lain yang disebut kebutaan kornea. Dibanding glaukoma, kebutaan kornea bisa jadi lebih mudah dijumpai karena pemicunya adalah faktor dari luar seperti infeksi.
"Kebutaan kornea itu biasanya dialami petani kita yang kena luka pada matanya misal kena daun atau kayu, kemudian korneanya rusak. Ini juga bisa dipicu kebanyakan memakai lensa kontak. Makanya cara pemakaiannya jangan sampai extend," tambahnya.
Baca juga: Ingat, Cegah Kebutaan Tak Bisa Dilakukan Dokter Saja(lll/vit)
0 Response to "Punya Riwayat Glaukoma dalam Keluarga? Ayo Segera Periksakan Diri"
Posting Komentar