Dilaporkan dalam Journal of Clinical Investigation, studi yang dilakukan oleh peneliti dari Stanford University dan Yale University ini melihat hasil positif. Lebih dari setengah 66 pasien alopecia areata yang terlibat dalam studi selama tujuh bulan rambutnya tumbuh kembali.
Sekitar sepertiga pasien bahkan melaporkan rambut mereka tumbuh hampir 50 persen pulih seperti sedia kala.
Video: Perlu Tahu Nih! Tips Mengatasi Rambut Rontok dan Mencegah Kebotakan
dr Brett King selaku salah satu peneliti mengatakan kini studi akan mencoba apakah obat rematik tersebut dapat diubah bentuknya menjadi minyak oles. Bila memang bisa maka pertanyaan berikutnya adalah apakah hasilnya akan sama, lebih buruk, atau bisa lebih bagus daripada saat obat dikonsumsi pasien dalam bentuk tablet.
Terkait hal tersebut dr Angela Christiano dari Columbia University Medical Center yang melakukan studi lain pernah mencoba mengubah obat rematik yang sama ke bentuk minyak dan mengusapkannya ke tikus. Tikus yang digunakan dalam eksperimen sudah dimodifikasi agar memiliki kulit botak.
Sebagai pembanding minyak obat rematik sengaja dioles hanya di sisi sebelah kanan tubuh tikus. Setelah beberapa waktu terlihat jelas bahwa tubuh sisi kanan para tikus dipenuhi rambut.
Apakah hasil yang sama akan terjadi juga pada manusia, dr Angela tidak menjamin namun seharusnya bisa. Ada berbagai faktor yang membuat kulit manusia mungkin akan lebih sulit menerima minyak obat.
"Dibandingkan dengan kulit tikus kulit manusia jauh lebih tebal, lebih berminyak, lebih dalam dan banyak lapisan lemaknya. Jadi ada banyak hal yang harus dipikirkan untuk membuat formula oles yang baik," pungkas dr Angela.
BTW, Kenapa Pria Lebih Cepat Botak? Simak Video Ini:
Baca juga: 5 Hal Selain Stres dan Genetik yang Bisa Picu Kerontokan Rambut
(fds/up)
0 Response to "Pakai Obat Rematik, Ilmuwan Tumbuhkan Kembali Rambut Pasien Kebotakan"
Posting Komentar