"Sinar UV matahari bisa menyebabkan kanker kuli. Jadi, kami sebagai dokter kulit menyarankan pasien untuk selalu melindungi kulit. Ini termasuk menggunakan tabir surya, mencari tempat yang teduh, menggunakan pakaian pelindung matahari dan kacamata," ucap dr Aaron Farberg, ketua peneliti dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York.
Pada survei yang melibatkan 156 dokter kulit di Amerika Serikat, sebanyak 97 persen responden setuju bahwa tabir surya bisa mengurangi risiko kanker. Namun, 99 persen dokter berpikir bahwa pasien mereka tidak maksimal dalam melindungi kulitnya dari sinar matahari.
"Sebagian orang membutuhkan sedikitnya satu ons dari tabir surya untuk melapisi bagian tubuh yang tidak terlindungi," sambung dr Farberg dikutip dari Reuters.
Baca juga: Gen 'Tabir Surya' Ini Mampu Lindungi Kulit dari Kanker
Dalam memberikan rekomendasi pemilihan tabir surya, sebanyak 99 persen dokter kulit menyarankan untuk memilih tabir surya berdasarkan tingkat SPF atau sun protection factor dan spektrum pelindung. Sementara, 71 persen dokter menyarankan pasien memilih tabir surya yang disesuaikan dengan kondisi kulitnya.
Sedangkan American Academy of Dermatology (AAD) menyarankan untuk menggunakan losion dengan spektrum pelindung seperti UVA dan UVB dan memiliki SPF 30 atau lebih. Penggunaannya pun harus dilakukan sekurangnya 15 menit sebelum pergi ke luar ruangan.
"Mungkin ketika mempertimbangkan tanggapan dokter kulit, pasien hanya menggunakan tabir surya sebagai perlindungan. Padahal mencari tempat teduh dan mengenakan pakaian pelindung juga termasuk usaha melindungi kulit," imbuh Dr Elizabeth Martin peneliti dari University of Akabama di Birmingham School of Medicine sekaligus ketua dari Pure Dermatology dan Aesthetics di Hoover, Alabama.
Baca juga: Simpel, Tapi Rajin Pakai Tabir Surya Ampuh Cegah Kanker Kulit
(rdn/up)
0 Response to "Dokter Sebut Masih Banyak Pasien yang Belum Maksimal Lindungi Kulitnya"
Posting Komentar