Bisa Dicontoh! Puskesmas Ini Punya Program Unik Menguruskan Dokter Gemuk

Jakarta, Berawal dari sebuah data yang menyebut lebih dari 60 persen PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Jakarta mengalami obesitas, sekelompok dokter di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan terinspirasi untuk membuat gerakan. Mereka menamakannya G-Slim.

Huruf G dalam G-Slim merupakan singkatan dari Geranium, nama komunitas hidup sehat yang lebih dulu ada di puskesmas tersebut. Ada 10 program dalam gerakan G-Slim ini, yang semuanya ditujukan untuk membantu para dokter dan karyawan yang mengalami masalah berat badan.

Uniknya, nama-nama program dalam gerakan ini sengaja dibuat lucu. G-Gong misalnya, menjadi 'gong' atau program pembuka ketika gerakan ini diluncurkan sekitar bulan Juli yang lalu. Sedikit 'maksa' memang, karena jika diucapkan menjadi jigong alias bekas liur di ujung bibir saat bangun tidur.

"Sengaja jadi 'Jigong' karena kita memang butuh sesuatu yang cathcy agar orang-orang penasaran," jelas dr Rohana Octavia, salah satu fasilitator G-Slim Puskesmas Kebayoran Baru, saat ditemui detikHealth baru-baru ini.

Ada pula program yang mereka namakan G-Jay, yang kalau diucapkan menjadi jijay. Istilah ini tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV, jadi silakan diartikan sendiri sesuai pemahaman masing-masing. Yang pasti menurut dr Rohana, Jay pada G-Jay merupakan kependekan dari sebuah ajakan, "Jalan Yuk Say!"

Sebagai bagian dari program G-Jay, dr Rohana dan tim memasang berbagai imbauan di sekitar lift dan kantin. Isinya mengajak dokter dan karyawan, terutama yang mengalami obesitas untuk memilih naik tangga daripada menggunakan lift. Pada awal-awal program, bahkan ada daftar nama karyawan gemuk yang 'dilarang' naik lift. Sanksinya ringan, cukup diledek seharian kalau ketahuan melanggar.

Tim G-Slim juga mengembangkan kalkulator berbasis android untuk menghitung kalori dalam menu makanFoto: Uyung
Tim G-Slim juga mengembangkan aplikasi berbasis android untuk menghitung kalori dalam menu makan


Baca
juga: Dari 2.000 PNS di DKI, 63 Persen Obesitas dan 5,6 Persen Kena Diabetes

Ada pula G-Day, yang menetapkan hari-hari tertentu sebagai hari makan sehat. Senin misalnya, ditetapkan sebagai Hari Tanpa Gula, lalu Rabu sebagai Hari Tanpa Gorengan, dan Jumat sebagai Hari Tanpa Cemilan. Ada tim khusus yang menjadi 'polisi' alias penegak disiplin dalam program ini.

Bebagai program tersebut bukan hanya untuk seru-seruan. Sebulan sekali, ada pemeriksaan untuk para peserta yang meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), kadar gula darah, dan kadar kolesterol. Ada rapor bulanan yang dinamakan G-Rank dan berisi perkembangan para peserta.

Rapor bulanan peserta G-SlimFoto: Uyung
Rapor bulanan 'G-Rank' untuk peserta G-Slim

Baca juga: Yuk! Lihat dari Dekat, Kerennya Layanan Puskesmas Kecamatan Sempu Banyuwangi

Hasilnya? Dalam 4 bulan pelaksanaan, sebanyak 9 dari sekitar 43 orang peserta G-Slim Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru berhasil keluar dari kategori obesitas. Sebagian lainnya, masih harus berjuang untuk keluar dari daftar karyawan gemuk.

"Saya termasuk yang masih obesitas, bahkan peringkat ketiga paling gemuk. Tapi berat badan saya sudah turun dari 107 kg menjadi 100 kg," kata drg Hatta Rizqi Sulaiman, salah seorang peserta.

Salah seorang peserta, drg Hatta sukses menurunkan bobot 7 kg dalam 3 bulan.Foto: Uyung
Salah seorang peserta, drg Hatta, sukses menurunkan bobot 7 kg dalam 3 bulan.

Cukup inspiratif bukan? Jangan lupa tuliskan tanggapan di kolom komentar ya!(up/vit)

0 Response to "Bisa Dicontoh! Puskesmas Ini Punya Program Unik Menguruskan Dokter Gemuk"

Posting Komentar