dr Natalia Widiasih, SpKJ(K), dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan bila stres terjadi berkepanjangan lebih dari dua minggu maka akan mulai terjadi kerusakan pada tubuh. Apa yang membuat respons alami tersebut bisa berubah dari sesuatu yang baik menjadi buruk semua tergantung dari kepribadian seseorang.
"Kalau kita kena penyakit misal tipes itu kan semua faktornya karena kerja sistem imun, nah secara kejiwaan sistem imun kita adalah kepribadian. Tiap orang kepribadiannya kan beda-beda dan itu berkaitan dengan pola atau cara orang memandang masalah," kata dr Natalia ketika ditemui detikHealth di Car Free Day Jalan Kotabumi, Jakarta, Minggu (23/10/2016).
"Stressor sementara itu adalah ibaratnya kuman-kuman jadi kalau sistem imunnya buruk, misal pesimis terhadap sesuatu dikit-dikit memandang negatif maka hal yang sepele juga bisa buat stres. Ada orang enggak negur padahal bisa karena emang enggak lihat tapi si sistem imun, kepribadiannya, mikir orang ini enggak sayang," kata dr Natalia.
Baca juga: Berbagai Penyebab Depresi: Stressor Psikososial Hingga Gangguan Hormonal
Ketika stres sudah menimbulkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari seperti membuat seseorang menarik diri dari pergaulan atau mengubah emosinya maka itu jadi tanda bahaya waspada. Segera cari bantuan dari orang terdekat atau tenaga ahli karena bila dibiarkan ada kemungkinan stres berkembang menjadi depresi dan kondisi medis lainnya.
Satu hal yang disarankan oleh dr Natalia adalah cari cara untuk mengontrol stres. Lakukan sesuatu yang menyenangkan karena dari situ tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang dapat melawan efek buruk stres.
Baca juga: 62 Persen Karyawan Pilih Cuti dan Liburan Ketika Stres karena Pekerjaan(fds/up)
0 Response to "Alasan Mengapa Stres Berkepanjangan Mudah Terjadi Pada Sebagian Orang"
Posting Komentar