Hal ini biasanya rentan dialami oleh wanita muda berusia 15-30 tahun. Seperti diketahui orang dengan kondisi diabetes tipe 1 harus rutin suntik insulin agar bisa menyerap energi dari makanan, namun pengidap diabulimia sengaja menghindarinya agar bisa makan banyak dan tetap kurus.
Guru Besar Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Dr dr Pradana, SpPD-KEMD, mengatakan untuk menghindari hal tersebut memang seharusnya pengidap diabetes tipe 1 yang umumnya anak-anak mendapat edukasi. Karena bila diabulimia dibiarkan akan berdampak fatal.
Ada risiko terjadinya ketoasidosis diabetes yang dapat memicu kebutaan, kerusakan ginjal, bahkan kematian.
Baca juga: Kisah Lisa, Meninggal karena Gangguan Makan dan Diabetes
"Kalau dia nggak nyuntik (insulin) dan dia tipe 1 ya bisa nggak lama meninggal. Insulin itu kan dibutuhkan untuk metabolisme dan dia kurus karena gulanya terlalu tinggi jadi ini membahayakan diri sendiri," kata dr Pradana ketika ditemui di Hotel DoubleTree, Jl Pegangsaan Timur, Cikini, Jakarta, Jumat (14/10/2016).
"Remaja mungkin tidak bisa memahami soal sakitnya. Makanya ada program peralihan dari diabetes anak ke diabetes dewasa. Insulin itu buat dia udah nggak bisa dihentikan, memang wajib, bagian dari hidup," lanjutnya.
Diabulimia sendiri hingga sekarang belum dianggap sebagai kondisi resmi dalam dunia medis. Namun Professor Khalida Ismail dari King's College London, Inggris, mengatakan pengidapnya tetap ada dan mereka membutuhkan bantuan.
"Ada kesadaran bahwa ini mungkin lebih besar dari yang kita pikirkan. Tidak ada yang tahu seberapa besar pengidap diabulimia sebenarnya atau bagaimana mendeteksinya," kata Prof Ismail.
Baca juga: Terobsesi Jadi Kurus Saat Kena Diabetes, Malah Harus Kehilangan Bayi(fds/vit)
0 Response to "Agar Terhindar Diabulimia, Anak-anak dengan Diabetes Perlu Dapat Edukasi"
Posting Komentar