Sepanjang 2017, Kasus Campak di Eropa Meningkat 400 Persen

Jakarta, Kasus campak yang terjadi di Eropa sepanjang tahun 2017 telah dicatat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Total menurut laporan ada peningkatan 400 persen dibandingkan tahun 2016 dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 200 ribu orang dan 35 di antaranya meninggal.

Sebanyak 15 negara di Eropa terkena dampak parah karena kasus campak ini. Ukraina, Romania, dan Italia jadi negara di mana kasus campak paling banyak ditemukan.

Baca juga: Foto: Situasi Terkini Penanganan Campak dan Gizi Buruk di Kabupaten Asmat

Menurut WHO ini adalah tragedi mengingat sebetulnya campak merupakan penyakit yang bisa dicegah. Apa yang jadi sebab mengapa ada peningkatan tajam di tahun 2017 menurut ahli kemungkinan karena ada penurunan tingkat imunisasi di beberapa tempat.

"Setiap orang baru kena campak di Eropa menjadi pengingat bahwa anak-anak dan orang dewasa yang tidak divaksin, tidak peduli di mana mereka tinggal, juga akan berisiko untuk terkena campak dan menyebarkannya ke orang lain yang mungkin memang tidak bisa mendapat vaksin," ujar dr Zsuzsanna Jakab dari WHO.

"Kemunduran jangka pendek ini tidak boleh menghalangi komitmen membebaskan generasi anak-anak kita terbebas dari penyakit campak untuk selamanya," lanjut dr Zsuzsanna seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/2/2018).

Inggris Raya yang baru-baru ini mendapat status eliminasi campak dari WHO terpaksa mendapat rapor merah karena terkonfirmasi ada 282 kasus baru di tahun 2017.

Baca juga: Anak Oki Setiana Dewi Kena Campak, Dokter Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

(fds/up)

0 Response to "Sepanjang 2017, Kasus Campak di Eropa Meningkat 400 Persen"

Posting Komentar