
Ardhiantie dari Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, mengatakan angka harapan hidup penduduk Indonesia mengalami kenaikan signifikan dari tahun 2010.
Baca juga: Harapan Hidup Pasien Kanker di Negara Maju Meningkat, Ini Sebabnya
"Pada tahun 2010 angka harapan hidup di Indonesia 69,81 tahun. Sementara para tahun 2016, angkanya naik jadi 70,90 tahun," ungkap Ardhiantie dalam sesi Health and Nutrition Journalist Academy di Diskusi Kopi, Jl Halimun Raya, Jakarta Selatan.
Dijelaskan Ardhiantie, angka harapan hidup 70,90 tahun menandakan bayi-bayi yang lahir di tahun 2016 bisa hidup hingga usia 70 tahun. Hal ini merupakan dampak dari adanya perbaikan status kesehatan masyarakat, termasuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
Penghitungan angka harapan hidup dengan menghitung rata-rata anak yang dilahirkan hidup dan rata-rata anak yang masih hidup. Hal ini dikarenakan Indonesia belum memiliki sistem pendataan kematian berdasarkan kelompok umur.
"Jadi angka harapan hidup berhubungan erat dengan angka kematian bayi. Jika angka kematian bayi tinggi, maka angka harapan hidupnya akan rendah. Begitu juga sebaliknya, angka kematian bayi rendah, angka harapan hidup tinggi," tambahnya.
Di Indonesia, angka harapan hidup tertinggi dimiliki oleh provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 74,71 tahun. Sementara angka harapan hidup terendah ada di Sulawesi Barat dengan 64,31 tahun.
"Peningkatan angka harapan hidup tidak hanya soal umur panjang, tetapi juga soal hidup sehat dan produktivitas," tutupnya.
Baca juga: Di Tahun 2030, Usia Harapan Hidup Diprediksi Tembus 90 Tahun
(mrs/fds)
0 Response to "Angka Harapan Hidup Indonesia Terus Naik, Apa Artinya?"
Posting Komentar