Perempuan Ini Merasa Punya Kaki Laba-laba Akibat Sistem Imunnya Serang Otak

Jakarta, Perempuan ini pernah merasa punya kaki laba-laba dan kuping kelinci. Halusinasi itu muncul karena skizofrenia.Nah, studi menemukan ada kemungkinan skizofrenia pada seseorang dipicu oleh penyakit autoimun.

Dipublikasi dalam jurnal The Lancet Psychiatry, peneliti mengatakan satu dari 11 kasus psikosis kemungkinan bisa dilacak penyebabnya karena sistem kekebalan tubuh menyerang otak. Hal itu diketahui setelah peneliti memeriksa sampel darah dari 228 pasien di Inggris.

Para peneliti mengatakan temuan tersebut sifatnya kontroversial namun diakui membuka potensi cara baru untuk mengobati pasien.

Baca juga: Lewat Foto Pengidap Gangguan Jiwa, Demi Lovato Kampanye Kesehatan Jiwa

Salah satu contohnya seperti yang dialami oleh Sarah Galloway (25) dari Gateshead. Sarah adalah mahasiswa semester akhir yang akan segera meraih gelar sarjana kimia ketika tiba-tiba saja muncul masalah.

"Kondisi saya memburuk hanya dalam hitungan hari. Saya berhalusinasi kalau tubuh saya memiliki kaki seperti laba-laba atau telinga seperti kelinci. Saya melihatnya, saya merasakannya," ungkap Sarah seperti dikutip dari BBC, Jumat (9/12/2016).

"Saya mendapat ide-ide aneh di kepala bahwa seseorang berusaha untuk membunuh saya atau saya harus membunuh seseorang. Kebanyakan berakhir dengan saya menyakiti diri sendiri," lanjut Sarah.

Awalnya dokter mendiagnosis sarah dengan gangguan jiwa bipolar disorder dan memberikan obat antipsikotik. Tapi kemudian dengan pemeriksaan lebih lanjut tes darah menunjukkan bahwa memang ada sesuatu yang tak biasa dengan sistem imunnya.

Antibodi yang seharusnya berperan melindungi tubuh tanpa sebab yang jelas menyerang permukaan otak Sarah.

Setelah mengetahui hal tersebut dokter mengubah terapi pengobatan Sarah menggunakan obat untuk menekan sistem imun. Ia juga menjalani proses cuci darah untuk menghilangkan antibodi yang berlebih.

"Saya pikir ini adalah kemajuan yang sangat menarik untuk ilmu psikiatri secara keseluruhan," ungkap pemimpin studi Belinda Lennox dari University of Oxford.

Baca juga: A Beautiful Mind: Si Genius yang Hidup di antara Halusinasi dan Delusi

(fds/vit)