Brendon Taylor Larsen, pria berusia 22 tahun adalah ayah dari bayi berusia dua bulan itu. Dari pengakuan Brendon, dirinya begitu frustasi saat mendengar bayinya menangis di suatu pagi.
Bayi itu juga sempat ditepuk punggungnya, menurut Brendon, agar bersendawa. Saat itu si bayi diposisikan tengkurap di atas lututnya. Dia juga mengguncang dengan keras saat bayi tersebut masih di atas lututnya selama 1-2 menit.
Kepada polisi Brendon mengatakan dirinya tidak bermaksud menyakiti si bayi. Dia hanya frustasi lantaran anaknya tidak juga menghentikan tangisnya. Bahkan Brendon pun mengaku sempat berbicara dengan nada keras pada bayinya.
Akibat diguncang-guncang dengan keras, si bayi mengalami cedera serius di beberapa bagian tubuhnya. Dokter Primary Children's Hospital di Salt Lake City tempat bayi tersebut dirawat menyebut lokasi cedera ada di otak, pinggul dan lengan. Demikian dikutip dari KUTV.
Dikutip dari media lainnya, Daily Herald, dokter forensik mengatakan guncangan yang dilakukan secara konsisten bisa mengakibatkan cedera kepala anak, termasuk pembengkakakkan otak. Atas tindakannya, Brendon diamankan polisi dengan dugaan pelecehan anak tingkat dua dengan sengaja mengakibatkan cedera serius.
Baca juga: Suka Main 'Gulat' dan Mengayunkan Anak? Hati-hati, Anak Bisa Cedera
Terkait mengguncang bayi, apalagi yang berusia di bawah satu tahun, memang terlarang. Kegiatan ini berisiko mengakibatkan shaken baby syndrome.
|
Saat kepala diguncang bisa menyebabkan pembuluh darah tertarik, sehingga menyebabkan lebam di otak. Pada shaken baby syndrome ini pembuluh darah sebagian pecah karena terdapat tarikan atau guncangan.
dr Meta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo Surabaya menambahkan jenis guncangan yang dipercaya dapat menyebabkan trauma otak anak secara signifikan adalah guncangan yang melibatkan memegang anak di dada atau tangan dan kaki. Selain itu jika secara keras mengguncang anak ke depan dan ke belakang berulang kali.
Menurut dr Meta sebagian besar kasus shaken baby syndrome memang terjadi akibat orang tua emosi atau panik karena mereka kesulitan mendiamkan si anak yang tengah menangis, sehingga tanpa disadari mereka menimang tubuh si kecil terlampau keras atau melakukan sesuatu yang bisa membahayakan buah hatinya.
Kalau emosi sudah lebih stabil, orang tua pun tentu bisa menenangkan anaknya sebaik mungkin. Jika masih menangis, bisa dicoba dengan menaruh bayi di crib atau boksnya lantas dibiarkan menangis sendirian untuk sementara waktu. dr Meta menambahkan, orang tua juga dapat meminta bantuan orang lain untuk mendiamkan si anak.
Baca juga: Anak Menangis Terus-menerus? Jangan Panik dan 'Guncang' Anak, Ini Tipsnya(vit/mrs)
0 Response to "Ya Ampun! Bayi Diguncang-guncang Agar Berhenti Menangis Hingga Cedera"
Posting Komentar