Tak Bisa Sembarangan, Begini Cara Tepat Merawat Kaki Pasien Diabetes

Jakarta, Neuropati bisa terjadi pada pasien diabetes, terutama di bagian kaki. Jika begitu, pasien tidak akan merasakan jika kakinya terluka. Sehingga, perawatan khusus pada kaki diperlukan.

Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Prof Dr dr Agung Pranoto SpPD-KEMD menegaskan merawat kaki pada pasien diabetes dama dengan merawat wajahnya, dalam artian harus dirawat dengan baik. Sepulang kerja, basuh kaki dengan bersih kemudian, keringkan.

"Idealnya pakai handuk putih supaya kalau ada perdarahan kelihatan. Kalau beli sepatu yang sehat, artinya jangan bentuknya aja yang bagus tapi ukurannya terlalu sempit." kata Prof Agung di sela-sela diskusi media di Direktorat P2P Kementerian Kesehatan, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).

Bahkan, lanjut Prof Agung, akan lebih baik jika sepatu dirancang sesuai dengan saraf dan vaskuler kaki diabetes. Sebab, ukuran kaki seseorang di pagi dan sore hari berbeda. Pada pasien diabetes, saraf pengatur di kaki bisa terganggu, sehingga saat pagi hari kaki normal tapi sore harinya menjadi bangkak.

Baca juga: Ingat Satu Hal Ini Agar Tak Konsumsi Asupan Manis Berlebihan

Jangan lupa mengolesi kaku dengan pelembab, mengingat pasien diabetes cenderung kering. Namun, jangan dioles di sela-sela jari karena bisa memicu jamur. Nah, jika timbul kalus atau kulit yang mengeras, harus ditipiskan berkala. Sebab, makin menebal kulit tersebut, maka bisa menekan jaringan sehat di atasnya dan bisa menjadi ulkus.

"Kalau ulkus berulang didesain lagi sepatunya," kata Prof Agung.

Kemudian, cara memotong kuku pun mesti hati-hati. Apalagi pandangan pasien diabetes umumnya jadi lebih tidak jelas. Jika terjadi luka saat memotong kuku, akan lebih mudah terjadi infeksi. Jika memungkinkan, menurut Prof Agung tak masalah jika kuku dikikir saja.

"Kalau mau pakai sepatu digerayangi dulu ada pasir atau benda lainnya. Sebab, pasien dengan sensori neuropati kalau kakinya kemasukan paku atau benda yang tajam gitu, nggak kerasa. Kaos kaki juga jangan yang melorot, bisa picu trauma," pungkas Prof Agung.

Baca juga: Ketagihan Gula dan Makan, Risiko Terserang Diabetes Meningkat Pesat (rdn/up)