Bodhi Whitaker selaku pengembang program mengatakan meski bernapas adalah respons otomatis tubuh, kebanyakan orang melakukannya dengan cara yang salah. Dengan mempelajari teknik yang benar maka bernapas bisa membantu guru dan murid agar lebih bisa mengelola stres sehingga proses belajar juga jadi lebih baik.
"Apa yang kami lakukan pada intinya adalah mengajarkan bagaimana orang-orang bernapas secara maksimal. Membantu orang agar benar-benar menggunakan paru-paru mereka, menggunakan fungsi dari tubuh manusia yang ada untuk digunakan," kata Whitaker seperti dikutip dari ABC Australia, Sabtu (8/10/2016).
Baca juga: Sulit Tidur? Coba Lakukan Teknik Napas 4-7-8
Menurut Whitaker bila tekniknya dipelajari cukup tiga menit saja bernapas sudah bisa menurunkan tingkat stres. Untuk anak-anak hal ini bisa sama pentingnya seperti belajar membaca dan menulis.
"Bila murid-murid bisa rileks, maka mereka akan lebih mungkin untuk menyerap informasi di luar kepala," lanjut Whitaker.
Sejauh ini sudah 70 sekolah yang menerapkan pelajaran teknik bernapas. Rencananya akan ada sekitar 200 sekolah lagi yang bergabung di dalam program.
Terkait hal tersebut bagaimana bernapas bisa mengatasi efek stres dijelaskan psikolog Damien Adler dari Victoria's Mind Life Clinic, bahwa ketika stres seseorang cenderung akan bernapas lebih cepat. Akibatnya ini akan mengacaukan kandungan gas dalam darah yang bisa berujung pada beberapa masalah seperti pusing, tubuh terasa mengawang, dan kelelahan.
Untuk memperlambat kecepatan bernapas, Adler memberi tips cobalah menarik napas selama tiga detik, lalu tahan satu detik, barulah hembuskan napas perlahan selama empat detik. Teknik napas dua menit untuk meredakan stres ini juga sudah dipraktikkan Adler ketika ia sedang stres dengan pekerjaan yang menumpuk.
Baca juga: Begini Teknik Atur Napas yang Benar Agar Tak Gampang Stres(fds/vit)
0 Response to "Murid-murid Diajari Teknik Bernapas, Konon Bisa Bikin Belajar Lebih Baik"
Posting Komentar