Cerita Pria yang Punya Serangan Panik Saat Kecil dan Kini Jadi Guru Meditasi

Jakarta, Sejak kecil, Yongey Mingyur Rinpoche (41) memiliki serangan panik. Kondisi itu membuatnya sulit bersosialisasi dengan orang lain. Sebagai solusi, Rinpoche kecil berniat belajar meditasi dari sang ayah, Tulku Urgyen Rinpoche yang juga seorang guru meditasi.

Namun, Rinpoche malu mengatakan keinginannya karena saat itu usianya baru 7 tahun dan dia merasa terlalu muda serta terlalu 'bodoh' untuk belajar meditasi. Tapi, ia mencoba mengutarakan niatnya pada sang ibu dan si ibu merasa ide Rinpoche amat bagus. Ia pun mengatakan hal itu pada ayah Rinpoche.

"Suatu hari ayah saya bertanya apa saya mau belajar meditasi. Saya jawab iya. Kemudian saya diajari dan disuruh berlatih 20 menit sehari tapi saya lama-lama bosan, malas berlatih, kadang hanya 5 menit saja berlatih," kata Rinpoche dalam Media Talk di Tergar Meditation Center, Green Mansion, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (13/10/2016).

Karena ia tak bisa serius berlatih, alhasil serangan panik masih dialami RInpoche. Di usia 13 tahun, Rinpoche pergi ke India dan melakukan retret tiga tahun. Saat itu, ia mengisahkan dirinya bertanya ke dirinya sendiri apa dia mau menghabiskan waktu lebih banyak lagi di sini dengan tetap memiliki serangan panik, atau menghadapi panik tersebut dengan meditasi.

"Saya ambil napas, mulai fokus, saya katakan ke diri saya. Halo panik, keluarlah dari diri saya. Saya seperti menjadikan panik itu teman saya dan lama kelamaan rasa panik saya hilang," katanya.

Rinpoche pun merasa bahwa meditasi sangat penting baginya dan berhasil mengubah hidupnya. Waktu demi waktu Rinpoche semakin mengasah kemampuannya bermeditasi. Saat muda, ia kerap melakukan retret di gua dekat rumahnya dan tidak hanya di satu tempat saja. Sebab, Rinpoche beralasan ingin benar-benar mengeksplor hidupnya.

Bermeditasi di Sekitaran Himalaya Selama 4,5 Tahun

Di tahun 2011, karena ingin meningkatkan kemampuan meditasinya, Rinpoche memulai 'petualangannya'. Berbekal beberapa rupee saja, ia bertolak dari kampung halamannya di Nepal, ke India. Karena tidak punya rencana apa-apa, selama 3 hari Rinpoche luntang-lantung di salah satu stasiun kereta di India.

Baca juga: Meditasi Sederhana untuk Bantu Tenangkan Diri Saat Stres di Kantor

Perasaan malu terbesit di benaknya kala itu. Apalagi ketika polisi dan orang yang lalu-lalang menatap ke arahnya. Setelah 3 hari, Rinpoche pergi ke toko buku kecil di stasiun dan dia membeli peta India. Rinpoche akhirnya mulai mengunjungi tempat-tempat suci di India.

Cerita Pria yang Punya Serangan Panik Saat Kecil dan Kini Jadi Guru MeditasiFoto: Facebook

Selama itu, Rinpoche tinggal di guest house murah hingga tiga minggu kemudian, uang yang ia bawa habis. Ditambah lagi saat itu selama tiga hari berturut-turut Rinpoche mengalami diare dan muntah-muntah.

"Saya merasa akan mati saat itu. Tubuh saya seperti lumpuh dan saya melakukan yang disebut dying meditation. Kemudian, pikiran saya sangat clear," kata Rinpoche.

Ya, saat membuka matanya, ia merasa seperti berada di rumahnya sendiri. Melihat dedaunan dan ranting saja membuat Rinpoche tenang. Kondisi tubuhnya saat itu sudah membaik, hanya haus saja yang dia rasa. Rinpoche lantas pergi mengambil air tapi baru beberapa langkah, ia pingsan.

Saat sadar, Rinpoche sudah ada di RS. Saat itu, ada seseorang yang membawanya ke RS dan membayar semua biaya perawatan plus memberi uang Rinpoche untuk perbekalan. Sebenarnya, Rinpoche diminta kontrol kembali ke RS setelah dibolehkan pulang.

Tapi, ia lebih memilih pergi ke India bagian utara kemudian melanjutkan perjalanannya ke sekitaran Himalaya.

"Di Himalaya, orang-orang di sana memberi makanan untuk orang yang melakukan retret ke gunung. Saat summer saya naik tapi saat musim dingin, saya turun dan pergi ke tempat-tempat suci di sekitaran sana. Ada pula beberapa tempat yang memang menyediakan makanan gratis. Ya, saya bolak-balik saja seperti itu sampai 4,5 tahun," kata Rinpoche.

Setelah mencoba retret selama 4,5 tahun di Himalaya dan sekitarnya, apa hal yang didapat Rinpoche dengan meditasi yang ia lakukan?

"Melakukan retret sangat bagus untuk kemampuan meditasi saya. Dengan meditasi, kita bisa menemukan kesempatan untuk mengeksplorasi kehidupan kita. Kita bisa menemukan solusi untuk masalah kita dan tiap tempat memberi pengalaman yang berbeda. Dengan meditasi, saya juga belajar banyak hal tentang hidup," tutur Rinpoche.

Baca juga: Bagi Pemula, Ini Hal-hal yang Mesti Diperhatikan Saat Mencoba Meditasi

Cerita Pria yang Punya Serangan Panik Saat Kecil dan Kini Jadi Guru MeditasiFoto: Facebook

(rdn/up)

Related Posts :

0 Response to "Cerita Pria yang Punya Serangan Panik Saat Kecil dan Kini Jadi Guru Meditasi"

Posting Komentar