Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila F Moeloek, SpM(K) mengatakan bahwa wabah difteri ini dipicu oleh tidak meratanya penyebaran imunisasi yang tidak mencapai 95 persen.
"Satu bukti ini memang betul kalau kita tidak mencapai yang disebut 95 persen. Itu kita bisa terkena, satu saja yang kena, itu bisa kena semua," ujar Menkes di kawasan Jakarta Pusat, Senin (4/12/2017).
Menkes juga menyebut bahwa jika wabah ini dianggap Kejadian Luar Biasa (KLB), maka setiap anak diharuskan untuk mendapatkan imunisasi lagi, termasuk untuk mencegah penyakit difteri.
"Kalau ada satu saja atau beberapa kasus dianggap ini sudah KLB, itu kita harus imunisasi lagi, itu memerlukan biaya dan merugikan," tegasnya.
Baca juga: Komentari KLB Difteri, IDAI: Galau Vaksin Bisa Buat Wabah Bangkit Lagi
Imunisasi memang sangat penting karena merupakan suatu pencegahan terhadap penyakit. Namun, bagi yang tidak ikut serta dalam imunisasi, menurut Menkes mudah terjangkit penyakit menular.
"Maksudnya masyarakat lain yang kena, kalau ketolong, kalau nggak ketolong?" tuturnya.
Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak.
Baca juga: Difteri Menyerang, Menkes Sebut Cakupan Imunisasi Tak Sampai 95 Persen(wdw/up)
0 Response to "Menkes Sebut Jika KLB Difteri, Harus Ada Imunisasi Lagi"
Posting Komentar